Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok, Li Qiang, baru-baru ini trisula88 alternatif mengungkapkan rasa belasungkawa yang mendalam atas tragedi runtuhnya sebuah gedung di Bangkok, Thailand, yang menewaskan banyak korban jiwa dan menyebabkan sejumlah orang terluka parah. Tragedi ini terjadi pada tanggal 1 April 2025, ketika sebuah bangunan yang sedang dalam proses renovasi tiba-tiba runtuh, menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat dan pekerja yang berada di dalamnya. Kejadian tersebut telah menambah daftar panjang bencana bangunan yang mengundang perhatian internasional, dan Li Qiang melalui saluran resmi mengungkapkan simpati kepada pemerintah Thailand serta keluarga korban.
Sebuah Tragedi yang Menyedihkan
Menurut laporan awal dari pihak berwenang Thailand, bangunan yang runtuh tersebut merupakan sebuah gedung komersial yang sedang menjalani renovasi besar-besaran. Pada saat kejadian, sejumlah pekerja sedang berada di dalam gedung tersebut, termasuk beberapa orang yang tengah melakukan pekerjaan di lantai atas. Tiba-tiba, struktur bangunan yang diperkirakan sudah usang itu tidak mampu menahan beban renovasi dan runtuh secara tiba-tiba.
Tragedi ini mengakibatkan sedikitnya 25 orang meninggal dunia, sementara puluhan lainnya terluka. Pihak berwenang Thailand segera mengirimkan tim penyelamat untuk mengevakuasi korban yang terjebak di reruntuhan. Operasi pencarian dan penyelamatan terus dilakukan dengan harapan dapat menemukan lebih banyak korban yang selamat. Pihak kepolisian dan dinas terkait juga sedang melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari runtuhnya gedung tersebut.
Respons PM Tiongkok
Sebagai salah satu negara mitra utama Thailand di kawasan Asia, Tiongkok telah memberikan perhatian besar terhadap kejadian ini. Perdana Menteri Li Qiang menyampaikan belasungkawa secara resmi melalui surat kepada Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha. Dalam suratnya, Li Qiang menegaskan bahwa pemerintah Tiongkok sangat terkejut dan berduka cita atas tragedi yang menimpa rakyat Thailand.
Li Qiang juga mengungkapkan keprihatinannya atas jumlah korban yang jatuh akibat insiden ini. Ia menyampaikan harapan agar semua korban yang terluka dapat segera mendapatkan perawatan terbaik, dan keluarga yang berduka diberikan kekuatan serta ketabahan. Selain itu, PM Tiongkok juga menawarkan bantuan yang diperlukan untuk mendukung upaya penyelamatan dan rehabilitasi pasca-kejadian.
“Pemerintah Tiongkok sangat menghargai hubungan erat dengan Thailand dan siap memberikan bantuan dalam bentuk apapun yang diperlukan,” ungkap Li Qiang dalam pesan resmi tersebut.
Sebagai bentuk solidaritas, Tiongkok melalui Kedutaan Besar Tiongkok di Bangkok juga mengerahkan tim medis untuk membantu perawatan korban luka. Beberapa organisasi kemanusiaan Tiongkok juga dihubungi untuk memberikan dukungan berupa bantuan logistik dan kebutuhan dasar bagi para penyintas.
Reaksi Dunia Internasional
Selain dari pihak Tiongkok, berbagai negara dan organisasi internasional juga memberikan belasungkawa mereka atas kejadian yang memilukan ini. Negara-negara seperti Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara ASEAN lainnya mengirimkan pesan simpati kepada Thailand dan rakyatnya. Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres, ia menyatakan bahwa dunia bersatu dengan Thailand dalam menghadapi bencana ini.
Tidak hanya negara-negara besar, tetapi juga sejumlah lembaga bantuan internasional mengutarakan kesiapan mereka untuk memberikan dukungan kepada korban dan penyintas bencana tersebut. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa mereka siap untuk mengirimkan bantuan medis dan kesehatan kepada korban yang membutuhkan.
Langkah Ke Depan
Tragedi ini tentu saja menyoroti pentingnya keselamatan konstruksi, terutama pada proyek-proyek renovasi bangunan yang seringkali memerlukan perhatian ekstra terhadap keselamatan pekerja dan struktur bangunan itu sendiri. Pemerintah Thailand telah menjanjikan untuk menyelidiki insiden ini secara menyeluruh dan memberikan kejelasan mengenai penyebab runtuhnya gedung tersebut. Mereka juga berkomitmen untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan.
Pemerintah Tiongkok, dengan keprihatinan yang besar, juga menyatakan kesiapan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dalam hal pembangunan infrastruktur yang aman, terutama mengingat pengalaman mereka yang luas dalam hal konstruksi gedung-gedung tinggi dan kompleks.
Kesimpulan
Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, telah menunjukkan rasa solidaritas dan kepedulian yang tinggi terhadap tragedi runtuhnya gedung di Bangkok, yang menewaskan banyak korban. Melalui pesan belasungkawa resmi dan dukungan konkret dari pemerintah serta rakyat Tiongkok, mereka berharap dapat meringankan beban yang ditanggung oleh masyarakat Thailand dalam menghadapi bencana ini. Di samping itu, tragedi ini juga menjadi pengingat pentingnya keselamatan dalam konstruksi dan renovasi gedung, serta pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi bencana.